Selasa, 16 Oktober 2012

Kemacetan



Masalah yang terjadi di kota besar seperti kota yang saya tempati sekarang mungkin cuman ada 1 yang paling susah buat di atasin dari berbagai masalah. Yaa semua tau, Bandung sekarang menjadi kota yang padat penduduk dan padat pengunjung.

Masalah yang paling susah diatasi adalah kemacetan yang terjadi setiap hari. Mungkin buat hari kerja hanya ada macet pada jam tertentu yaitu pagi pas semua orang mulai beraktivitas, siang pas jam istirahat, dan sore menjelang malam jam bubaran semua aktivitas yang ingin kembali ke rumah masing masing. Seperti saya alama sehari-hari karena saya pengguna jalanan. Pulang dari kampus tercinta di Dayeuh Kolot dan kembali pulang ke rumah di Arcamanik.

Nah mungkin setiap hari saya ngerasain yang namanya macet nya hari hari biasa tepatnya jam pulang kantor yang paling bikin jalanan macet. Ketika saya terjebak macet disekitaran jalan Kiaracondong, saya berpikir kalau macet ini kebanyakan dipenuhin sama orang yang pulang kerja. Terus saya mikir gimana kalau jam pulang setiap perusahaan besar,  diatur jamnya jadi tidak bersamaan jadi volume kendaraan dijalanan pun tidak terlalu padat.

Nah cara mengaturnya jika perusahaan A pulang jam 4 , maka perusaahn tersebut jam untuk masuk kantor diatur agar lebih awal dan jika perusahaan B pulang jam 6, maka perusahaan tersebut memiliki jam masuk lebih siang dibanding dengan perusahaan A agar tidak secara bersamaan semua memadatin jalanan. Kalau bisa diatur seperti itu kan kemacetan sedikit berkurang buat dijalanan. Dan kira-kira dibuat jarak waktu pulang sekitar 2 jam agar jalanan sudah lengang untuk dimasuki jam pulang selanjutnya.

Yaa mudah mudahan ide saya bisa dibaca oleh pemerintah agar bisa sedikit  membantu masalah kemacetan di Indonesia, terutama di Bandung. 

Senin, 08 Oktober 2012

Alat Petunjuk Kendaraan

Pada hari jumat lalu saya dan teman saya pergi ke mall di sekitaran Jalan Gatot Subroto, di sana saya memutuskan untuk parkir di basement mall. Parkiran basement sudah dipadati oleh mobil-mobil yang parkir. Dan saya kedapetan parkir jauh dari lobby mall. Daripada harus pusing mencari tempat parkir lain, dan memang dimana-mana sudah penuh saya terpaksa untuk parkir di tempat itu. 

Setelah urusan saya selesai di mall tersebut saya kembali ke basement untuk pulang. Karena begitu parkir mobil yang begitu luas, saya kebingungan mencari mobil yang telah saya parkirkan. Saya bersama teman saya keliling-keliling basement untuk mencari keberadaan mobil saya.  Yang dapat saya andalkan hanya daya ingat saya dan teman saya.

Akhirnya, mobil ditemukan setelah berpeluh dalam pencariannya. Selama mencari mobil, terbesit dalam pikiran saya andaikan saja mobil bisa di missed call seperti layaknya handphone. Atau setidaknya kita bisa mendeteksi keberadaan mobil dan dapat melihat jaraknya sesuai dengan keberadaan kita seperti layaknya gps. 

Jadi kita dapat memasang alat pemancar yang kita tempelkan di mobil dan dapat terhubung ke gadget yang kita miliki seperti handphone atau tablet. Lalu pemancar harus selalu dalam keadaan on, karena pada saat kita membutuhkannya langsung berfungsi. Alat pemancar tersebut akan memberikan sinyal ke gadget milik kita. Melalui sebuah aplikasi, gadget kita akan langsung menampilkan letak kita berada sekarang dan mobil kita berada. Nah dari situ maka akan membantu menuntun arah kita menuju mobil. 

Tidak hanya mobil saja yang dapat menggunakan alat petunjuk kendaraan ini, akan tetapi bisa digunakan di kendaraan roda dua seperti motor, sepeda. Pengalaman lupa memarkirkan mobil, saya yakin bukan hanya saya saja yang mengalami, rata-rata dari orang yang pernah memarkirkan kendaraannya di basement pasti pernah mengalami kejadian yang saya alami. Semoga ide kreatif yang saya buat dapat terealisasikan dan dapat memudahkan pengguna kendaraan seperti saya.