Daur Ulang Produk

Kita sehari-hari menggunakan produk seperti shampo, handbody dan lain sebagainya yang setiap kali produk itu habis terpakai kita terbiasa langsung membuangnya sehingga penumpukan sampah semakin menjadi. Banyaknya sampah produk tersebut dibuang begitu saja, menggiurkan para tangan jail untuk membuat produk palsu seperti bedak bayi, hand body, sabun dalam kemasan botol, bahkan minyak telon. Kasus tersebut jelas menambah masalah di dalam negeri ini dan menambah pula beban pemerintah.

Saya sendiri pengguna produk-produk tersebut merasa sayang untuk membuang botol atau kemasannya begitu saja. Terlintas dalam pikiran saya bagaimana agar kemasan dari produk tersebut tidak sia-sia dan masih terdaur ulang. Saya memiliki ide kreatif berupa setiap perusahaan yang memproduksi produk-produk seperti shampo dan lain sebagainya membuat sayembara untuk konsumen agar mengumpulkan produk mereka sebanyak-banyaknya dan menukarkan hadiah di supermarket atau minimarket terdekat dengan berbagai hadiah yang menarik atau bisa juga ditukar dengan produk serupa.

Dengan cara begitu akan mengurangi sampah yang sulit terurai, menjaga lingkungan serta membantu pemerintah dalam mengatasi sampah-sampah yang semakin hari semakin menumpuk.

Alat Transfer Data Antar Komputer

Minggu lalu sekitar tanggal 6 november 2012, saya menemani teman saya rapat di kantin im telkom. Sambil menunggu anggota lainnya datang, teman saya dan temannya yang baru datang menonton film serial korea kesukaan mereka berdua yaitu running man, karena yang dateng baru mereka berdua. Mereka nonton di laptop, karena koleksi film running man teman saya tersebut lengkap, maka temannya berminat untuk mengcopy seluruh file film milik temen saya yang semuanya berjumlah 16 giga byte. 

Di sela-sela kebingungan temannya yang ingin meminta fiile dengan kapasitas besar, sedangkan mereka berdua hardisk tidak punya dan bila menggunakan flash disk hanya memuat beberapa film saja, terbesit di pikiran saya bila saja ada alat untuk transfer data yang tersambung langsung antar satu laptop dengan laptop lainnya tanpa harus ada alat perantara seperti flash disk atau hardisk, jadi mempermudah untuk saling transfer data.

Bila alat ini benar-benar ada kelak, pasti akan mempermudah untuk masalah-masalah serupa yang dialami teman saya dan orang-orang lainnya. 

Alat Pembuka Kuaci

Makan kuaci terkadang menjadi cemilan disaat sedang nonton, mengobrol bersama teman, atau disaat kita nganggur. Kebiasaan ini yang saya lakukan pada saat saya SMA dulu di kelas bersama teman-teman saat pelajaraan kosong. Karena harga kuaci yang dijual di koperasi sekolah murah, hanya 500 rupiah satu bungkus. Saya dan teman-teman saya selalu membeli kuaci dalam jumlah yang banyak dan menjadi cemilan setiap saat. 

Sangking terlalu banyaknya kuaci yang dimakan, mulut dan jari kita sampe pegel untuk membuka satu persatu kuaci yang kita makan. Walaupun memang seni dalam memakan kuaci adalah membukanya satu persatu dengan teliti, tapi terbesit di dalam pikiran saya andai saja ada alat pembuka kuaci yang dapat membuka kuaci sekaligus banyak.